Lengayang News

Media Online Republik Lengayang.

Lengayang News

Media Online Republik Lengayang.

Lengayang News

Media Online Republik Lengayang.

Lengayang News

Media Online Republik Lengayang.

Lengayang News

Media Online Republik Lengayang.

Minggu, 04 Maret 2012

Pantau Stabilitas Windows dengan Reliability Monitor


Bagi pengguna Windows, tidak jarang terjadi berbagai masalah dengan stabilitas sistem. Hal itu bisa disebabkan oleh berbagai program/aplikasi baik bawaan windows atau dari pihak ketiga yang bermasalah. Untuk memantau kondisi tersebut sebenarnya Windows sudah menyertakan tools tersendiri, salah satunya adalah Reliability Monitor.
Salah satu fitur yang ada di Windows adalah Event Viewer yang bisa di akses melalui Control Panel > Administrative Tool > Event Viewer. Event viewer ini sudah tersedia di windows XP, termasuk juga Windows vista/7. Tetapi mungkin membaca informasi dari Event Viewer agak repot, dan bagi pengguna Windows Vista/7, ada tambahan tools menarik untuk memantau stabilitas Windows melalui data Event Viewer ini, yaitu dengan Reliability Monitor.

Reliability monitor merupakan visualisasi dari data Event Viewer (hanya tersedia di windows Vista dan Windows 7). Dengan adanya visualisasi ini, maka lebih memudahkan kita untuk memantau sejauh mana kestabilan windows atau aplikasi yang berjalan di windows. Seperti halnya Event Viewer, Windows Reliability Monitor akan memantau setiap aplikasi yang berjalan di windows dan bermasasalah, termasuk Informasi dan peringatan (warnings).
Untuk mengakses atau membuka Reliability Monitor, bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
  • Buka start menu dan pilih Run, kemudian ketikkan perintah perfmon /rel (ada spasi antara perfmon dan /rel)
  • Cara lain adalah dengan membuka COntrol Panel, kemudian klik Action Center, kemudian klik saja Link atau Tab Maintenance dan klik view reliability history
Reliability Monitor bisa menampilkan informasi dalam rentang harian (days) dan juga dalam mingguan (weeks). Untuk melihat hari atau minggu-minggu sebelumnya, klik saja tombol panah kiri atau kanan disamping grafik yang tampil.

Ada 5 jenis informasi yang dipantau, yaitu masalah dengan program/aplikasi (Aplication failures), masalah dengan windows (Windows failures), masalah lainnya (Miscellaneous failures), Peringatan (Warnings) dan Informasi (Information). klik masing-masing kolom untuk melihat deskripsi lebih detail dibagian bawahnya.
Grafik yang ditampilkan juga memberikan informasi tentang kestabilan sistem saat itu. Grafik ditampilkan dengan rentang 1-10, nilai 10 menunjukkan bahwa sistem paling stabil jika nilainya semakin menurun menunjukkan sistem tidak stabil, dan biasanya ada masalah di bagian itu.


ebsoft

Kamis, 01 Maret 2012

NASA: Asteroid Ancam Tabrak Bumi pada 2040



Belum lagi pasti, apakah Bumi akan selamat dari asteroid Apophis, yang menurut para ilmuwan Rusia bakal menabrak Bumi pada 13 April 2036, ancaman baru muncul.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengidentifikasi sebuah batu angkasa yang memiliki peluang untuk menyenggol Bumi. Besarnya 460 kaki atau 140 meter. Identifikasi NASA menyebut, asteroid yang dinamai 2011 AG5 berpeluang menabrak Bumi pada 5 Februari 2040.

Seperti dimuat Daily Mail, 28 Februari 2012,  keberadaan asteroid ini bahkan menjadi perhatian tim aksi objek dekat Bumi bentukan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), yang mulai membahas bagaimana cara untuk mengalihkan orbit batu raksasa ini agar tak menyenggol Bumi. Agar tak membahayakan umat manusia.

Berdasarkan perhitungan NASA yang disampaikan Donald Yeomans, Kepala Program Observasi Obyek Dekat Bumi di Laboratorium Jet Propulsion, peluang asteroid itu bersenggolan dengan Bumi adalah 1:625, prediksi yang bisa terus berubah, seiring pergerakannya yang terus berubah. "Untungnya, obyek ini akan bisa diamati dari tanah dalam interval 2013-2016," kata dia.

Meski tak akan menyebabkan kiamat dan memusnahkan umat manusia, skrenario terburuknya, jika benda langit itu menabrak sebuah kota, niscaya jutaan nyawa akan melayang.

Sebagai perbandingan, asteroid yang menjadi pemicu musnahnya spesies Dinosaurus 65 juta tahun lalu, sembilan mil lebih lebar dari ukuran 2011 AG5.

Sejauh ini, para ilmuwan masih meraba-raba, mencari tahu sifat pergerakan asteroid itu. Para ahli baru bisa memperkirakan ukurannya, mereka baru bisa mengamati setengah orbitnya.

Baru antara tahun 2013 dan 2016, para astronom akan bisa memonitor 2011 AG5 dari tanah, yang jadi modal untuk membuat penilaian yang lebih rinci.

Pada 2023, asteroid ini akan "lolos dari lubang kunci" ke Bumi -- di area yang melewati orbit, sebelum ia akhirnya menabrak Bumi.

Menurut Laboratorium Jet Propulsion NASA, momentum akan berada dalam 0.02 unit astronomi dari planet kita, atau sekitar 1,86 juta mil.

Apa yang bisa dilakukan untuk menghindari petaka?

NASA mengatakan, di antara opsi penyelamatan Bumi adalah dengan mengirimkan pesawat ke asteroid tersebut yang bisa memberi efek grafitasi, untuk mengarahkan 2011 AG5 menjauh dari bumi, selama jutaan tahun cahaya.

Opsi lain, adalah dengan mengirim satelit dan menabrakkannya ke asteroid tersebut.

Penggunaan senjata nuklir juga didiskusikan. Namun, dikhawatirkan, alih-alih menyelesaikan masalah, nuklir justru menciptakan hujan batu yang mengarah ke Bumi.

Sementara, seperti dimuat SPACE.com, asteroid ini ditemukan pada Januari 2011 oleh observatorium Mount Lemmon Survey di Tucson, Arizona.

"2011 AG5 adalah obyek yang saat ini memiliki kesempatan tertinggi menabrak Bumi, di 2040. Namun, kita hanya mengamatinya selama sekitar setengah orbit, sehingga presisi perhitungan ini masih tidak terlalu tinggi," kata Detlef Koschny dari Divisi Tata Surya Badan Angkasa Eropa (European Space Agency), Belanda.  



vivanews

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More