L-NEWS.., Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mengimbau warga khususnya yang tinggal di pinggir-pinggir bukit, sepanjang daerah aliran sungai dan daerah rawan bencana lainnya agar waspada terhadap ancaman yang ditimbulkan akibat musim hujan sejak beberapa hari terakhir.

"Daerah kita memang rawan akan segala macam bencana, mulai tanah longsor, banjir, gempa bumi dan lainnya hampir semuanya ada disini. Maka itu, masyarakat khususnya yang tinggal didaerah rawan agar mewaspadai musim hujan yang terjadi saat ini, sehingga tidak mengalami kerugian dan jatuhnya korban jika bencana akibat hujan itu datang," kata Wakil Bupati Pesisir Selatan Editiawarman di Painan, Rabu.

Sesuai dengan topografi daerah itu yang merupakan banyak aliran sungai, pantai, selain itu mayoritas warga yang bermukim di pinggiran pebukitan, sehingga setiap waktu bahaya selalu mengancam warga, parahnya pada musim hujan ini.

Dari 15 kecamatan dan 182 Nagari (Desa Adat) yang ada di kabupaten itu tidak ada yang lepas dari ancaman bencana banjir dan tanah longsor.

Menurut dia, daerah yang sangat rawan longsor terdapat di lima kecamatan seperti, Bayang Utara, Batangkapas, Koto XI Tarusan, Sutera dan Lengayang. Sementara untuk bencana banjir, tingkat kerawanan hampir terdapat disemua kecamatan yang ada.

"Semua daerah ini rawan bencana alam, maka setiap hujan turun, warga agar selalu waspada untuk kemungkinan buruk yang bakal timbul akibat bencana itu," ujarnya.

Mengingat intensitas hujan saat ini sudah mulai tidak teratur dan cukup berpeluang terhadap terjadinya bencana alam longsor dan banjir. Maka itu, jika kondisi sangat membahayakan warga harus sesegeranya meninggalkan tempat tersebut dan pindah ke lokasi yang lebih aman.

Ia mengimbau, semua masyarakat harus waspada, apalagi masyarakat yang tinggal di lereng-lereng bukit dan lokasi rawan bencana, kalau tidur jangan terlalu nyenyak, waspadai datangnya bencana pada musim hujan saat ini.

Kepada para Camat dan Walinagari (Kepala Desa Adat) harus bisa melakukan koordinasi dengan semua pihak dalam mewaspadai bencana ini sehingga tidak terjadi korban jiwa akibat bencana datang.

Sementara tentang ketersediaan bahan makanan jika bencana tersebut datang, ia mengatakan, ketersediaan pangan cukup hingga musim panen berikutnya.

"Sangat membahayakan jika masyarakat masih tetap berada di daerah perbukitan ketika hujan lebat turun. Jika ada tanda-tanda yang menkhawatirkan lebih atau bila curah hujan deras dan lebih dua jam, baiknya tinggalkan saja tempat itu," ujarnya.

Setiap kali musim hujan, daerah ini selalu dilanda banjir dan tanah longsor. Seperti pada November 2011, hujan telah menimbulkan banjir bandang di delapan kecamatan. Enam warga Kambang Kecamatan Lengayang meninggal dunia terbawa air bah, kerugian materil mencapai ratusan miliar rupiah akibat hancurnya fasilitas umum dan pribadi.(*antaranews)