L-News
Kegunaan Google Maps seringkali terbentur koneksi internet yang
putus-nyambung, terutama di negara berkembang, seperti Indonesia. Untuk
mengatasi persoalan tersebut, Google berencana menambah kemampuan
bekerja secara offline buat aplikasi Google Maps.
Hal
itu diumumkan oleh Vice President Engineering and Product Management
Google Jen Fitzpatrick dalam konferensi Google I/O yang berlangsung di
AS.
Offline maps sebenarnya
telah ditambahkan ke Google Maps sejak 2012. Fitur tersebut memungkinkan
memilih dan menyimpan daerah tertentu di Google Maps dan melihatnya
tanpa butuh koneksi data. Tapi tak banyak yang bisa dilakukan dengan
peta offline tersebut.
Inilah yang hendak dikembangkan oleh Google. Nantinya, Google mengatakan bahwa offline maps bakal bisa bekerja layaknya pengguna berada dalam kondisi online, termasuk bisa menjalankan navigasi turn-by-turn serta informasi dan rating lokasi-lokasi.
"Sekarang saya bisa mencari dan menjelajahi dunia yang sebenarnya, baik secara online maupun offline," ujar Fitzpatrick ketika mendemonstrasikan Google Maps Offline di panggung acara,.
Komponen
GPS (Global Positioning System) di ponsel sendiri bisa berjalan secara
mandiri tanpa tergantung sambungan internet, jadi posisi pengguna di
peta selalu bisa ditentukan saat sedang tak ada koneksi data.
Sayang,
Google tak menjelaskan kapan persisnya fitur offline Google Maps bisa
mulai digunakan. Hanya disebutkan bahwa implementasinya akan dimulai
"tahun ini".
Selain Maps, fitur offline juga telah tersedia di layanan video sharing YouTube. Peramban Chrome juga direncanakan memiliki fitur khusus yang akan menganalisis kecepatan jaringan dan melakukan optimalisasi agar browsing internet bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Google
sengaja menyesuaikan layanan-layanannya agar mampu bekerja dengan
keterbatasan koneksi internet, dengan tujuan lebih jauh merangkul para
pengguna layanannya di negara-negara berkembang.
0 komentar:
Posting Komentar