L-NEWS,...
Masyarakat yang tinggal di dua nagari (Desa Adat) yakni Kambang dan Kambang Utara, Kecamatan Lengayang Pesisir Selatan Sumatera Barat mengharapkan perhatian pemerintah untuk melakukan perbaikan jembatan gantung yang menghubungkan dua nagari itu.
"Kondisi
jembatan gantung yang menghubungkan dua nagari ini sudah sangat
memperihatinkan karena rusak berat sehingga membutuhkan perbaikan, "
kata Harisman (42) salah seorang warga Kambang, kemarin.
Jembatan itu sangat membahayakan bagi penggunanya, karena posisinya sudah miring akibat sebagian besi kawat gantungan jembatan itu putus. Lantai kayu dan besi penyangga lantai lainnya sudah banyak yang keropos karena dimakan usia.
Menurut dia, manfaat jembatan tersebut sangat besar bagi masyarakat pada dua nagari itu untuk menghubungkan akses transportasi karena hanya satu satunya akses transportasi warga yang hendak bepergian dan balik di dua nagari bertetangga itu.
Jembatan itu sangat membahayakan bagi penggunanya, karena posisinya sudah miring akibat sebagian besi kawat gantungan jembatan itu putus. Lantai kayu dan besi penyangga lantai lainnya sudah banyak yang keropos karena dimakan usia.
Menurut dia, manfaat jembatan tersebut sangat besar bagi masyarakat pada dua nagari itu untuk menghubungkan akses transportasi karena hanya satu satunya akses transportasi warga yang hendak bepergian dan balik di dua nagari bertetangga itu.
Selain itu,
kerusakan berat juga terdapat pada pondasi jembatan. Bagian bawah
pondasi beton amblas akibat tergerus arus sungai sehingga posisinya
tidak lagi pada tempatnya atau mengalami kemiringan. Kondisi itu sangat
membahayakan bagi keselamatan warga yang melewati.
Selain
dimakan usia, kerusakan tersebut disebabkan oleh terjangan banjir
bandang yang terjadi pada tahun 2011. Meski demikian, hingga kini
jembatan tersebut masih menjadi alat penyeberangan bagi warga sekitar
dalam melakukan aktifitasnya sehari hari.
"Meski
mengancam jiwa penggunanya, setiap hari tidak kurang dari seratusan
warga memanfaatkan jembatan ini dalam menjalankan aktifitasnya, " ujar
dia.
Sebelum mengalami kerusakan, jembatan gantung
yang panjangnya sekitar 40 meter itu masih bisa dilewati kendaraan roda
dua untuk melancarkan aktifitas warga sehari hari, beda dengan saat ini,
jangankan kendaraan roda dua, bagi pejalan kaki saja jembatan tersebut
sulit untuk dilewati.
Perbaikan itu mendesak untuk dilakukan karena jembatan yang merupakan satu-satunya akses transportasi masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitas itu hingga kini masih dimanfaatkan bagi warga sehingga sangat membahayakan bagi keselamatannya.
"Meski
belum membawa korban jiwa, jembatan itu setidaknya sudah membawa
kerugian materil bagi warga yang melewati akibat jatuhnya barang bawaan
warga saat melintas di jembatan tersebut,. Perbaikan itu mendesak untuk dilakukan karena jembatan yang merupakan satu-satunya akses transportasi masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitas itu hingga kini masih dimanfaatkan bagi warga sehingga sangat membahayakan bagi keselamatannya.
(pessel.go.id/*L-News Team)
0 komentar:
Posting Komentar