L-NEWS,........
Peneliti
mengidentifikasi dua butir pasir dari sepasang meteorit. Butiran pasir
itu diperkirakan berasal dari ledakan bintang yang memicu pembentukan
tata surya.
Kedua meteorit itu ditemukan di Antartika seperti
dilansir Huffingtonpost, Senin. Meteorit itu diperkirakan usianya
sekitar 4,6 miliar tahun, sebelum Tata Surya terbentuk.
Masing-masing
meteorit ini berisi sebutir silika (SiO2, bahan utama pasir). Penanda
kimia butiran ini identik dan sangat langka.
Ilmuwan menduga kedua butir itu berasal dari supernova (ledakan bintang) tunggal.
Jenis
supernova ini diperkirakan terjadi ketika sebuah bintang berukuran
besar kehabisan bahan bakar dalam fusi nuklir (dua inti atom bergabung
menciptakan energi besar), dan akhirnya menimbulkan ledakan raksasa ke
dalam dirinya sendiri.
Ini adalah kali pertama butiran dalam
meteorit primitif ditemukan dalam kateristik berbeda, disebabkan jenis
oksigen yang terkandung dalam silika.
Penelitian sebelumnya
menemukan beberapa meteorit (batuan ruang angkasa) yang mengandung
butiran silika diperkaya dengan oksigen -17.
Meterorit itu diduga berasal dari bintang yang masih hidup di tata surya.
Sementara
dalam dua butiran langka yang baru ditemukan peneliti, mengandung kadar
oksigen yang lebih berat, yaitu oksigen -18. Kadar ini terbentuk dari
proses supernova.
Butiran Silika itu sangat kecil dan tak terlihat dengan mata telanjang.
Untuk
mengungkapkan sebutir di salah satu meteorit, peneliti dari Universitas
Washington, AS, Pierre Haenecour, menggunakan alat mikrokuar ion
NanoSIM 50 yang mampu memperbesar objek hingga 20 ribu kali.
Butir
lainnya ditemukan oleh ilmuwan Institut Geologi dan Geofisika,
Beijing, Xuchao Zhao. Butiraan silika tersebut dalam sebuah meteoroit
yang ditemukan oleh Chinese Antarctic Research Expedition.
Haenecour
menemukan pembentukan butiran silika itu memerlukan proses pencampuran
material lapisan kompleks yang berbeda dari bintang saat meledak.
Karena
proses pencampuran yang dibutuhkan untuk membuat oksigen -18 sangat
spesifik, peneliti menduga kedua butir silika itu berasal dari supernova
yang sama.
Ilmuwan memperkirakan gelombang kejut supernova
menyebabkan putaran gas awan dan debu hingga terpadatkan, yang akhirnya
menghasilkan planet Tata Surya.
Supernova juga menaburi awan dengan material dan beberapa bahan yang mungkin berakhir pada meteroit yang ditemukan.
Penelitian ini dipaparkan secara rinci dalam makalah Astrophysical Journal Letters edisi 1 Mei.
0 komentar:
Posting Komentar