L-News,...
Mujur tak dapat diraih malang tak bisa ditolak. Setelah 12 hari melaut
kapal merapat di mulut muara Batang Lengayang. Kegembiraan Jhon Kenedi
dan kawan-kawan menyeruak, terbayang keluarga anak dan istri dirumah,
terbayang sambutan hangat. Namun tak disangka-sangka, kapal tiba-tiba dihempas
terjangan badai. Jhon Kenedi dan seorang ABK terlempar kelaut.
Pria
36 tahun tersebut lenyap ditelan ombak. Berita hilangnya Jhon cepat
menyebar hingga ke Painan. Tim BPBD Kabupaten Pesisir Selatan di
Komandoi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Hamdi segera menyisir
lokasi.
Namun, sejak dinyatakan hilang Kamis pagi, sosok Jhon
tidak kunjung ditemukan. Ketika hari hampir gelap Kamis senja, petugas
menghentikan upaya pencarian untuk dilanjutkan esok.
Pagipun datang, petugas dan masyarakat bahu membahu dengan antusias segera mungkin menemukan pria beranak tiga itu.
Hingga siang tidak ada tanda-tanda keberadaan korban. Lokasi kejadian disesaki warga yang turut meyaksikan upaya pencarian.
Camat
Lengayang, Yesfi Nawiarsih , Kapolsek Lengayang, AKP Afnizen serta
Sejumlah anggota TNI/Polri tidak beranjak dari lokasi hingga sore.
Upaya pencarian baru berbuah hasil, ketika petugas menemukan sesosok
tubuh mengambang ditengah laut sejauh 200 meter dari pintu muara.
Jasad itu akhirnya dievakuasi oleh Tim SAR dan segera diangkut menuju Puskesmas Lengayang untuk keperluan outopsi.
Kisah
Jhon Kenedi berakhir maut. Menurut penuturan rekan-rekan Jhon baru
pertama kali melaut. Sebelumnya dia menjual es keliling. Namun entah apa
yang membuat hatinya tergerak untuk ikut melaut.
Anak dan istri
Jhon hanya bisa pasrah pada kenyataan nasib. Musibah itu merenggut asa.
Rasa rindu hendak bersua dengan Orang tercinta berakhir sudah. Yang
kembali hanya jasad. Tubuh kaku Jhon diratapi oleh anak-anaknya yang
masih kecil. Sulung baru duduk dibangku SMP sementara bungsu belum lagi
sekolah.
Ratapan istri Jhon sayup-sayup terdengar. Mewakili
kisahnya seperti yang dilantunkan oleh penyanyi Minang, Yeni Puspita
"Uda kanduang oi nan turuik sato, hilang dilawik, tiado barito, kok
karam dima pusaro kok hilang dima barito, ondeh la malang uda kanduang
ei"
0 komentar:
Posting Komentar