L-News,........
Anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2014 Kabupaten
Pesisir Selatan (Pessel) meningkat menjadi Rp1.102.123.699.526 dari
Rp1.002.587.043.927 pada tahun 2013.
Bupati Pessel Nasrul Abit di
Painan, kemarin, mengatakan meskidemikian, kenaikan dana alokasi umum
(DAU) yang hanya sebesar 9,2 persen justru tidak mencukupi untuk
menutupi kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS) yang ada yakni sebesar
enam persen dan laju inflasi tujuh persen.
"Secara nominal
peningkatan DAU tahun 2014 memang ada, namun setelah dihitung, kenaikan
gaji dan angka inflasi dibanding tahun 2013 justru terjadi penurunan
harga riil, " katanya.
Kenaikan anggaran terbesar terjadi pada
belanja tidak langsung yakni sebesar Rp87,464 miliar sementara kenaikan
Belanja Langsung hanya bertambah sebesar Rp9,015 miliar. Sedangkan
belanja tidak langsung atau belanja pegawai menyedot anggaran sebesar 62
persen dari total APBD tahun 2014.
Anggaran belanja tidak
langsung sebesar Rp692,759 miliar tersebut sebutnya, sudah termasuk gaji
dan tunjangan PNS, gaji dan tunjangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) kabupaten setempat, kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Tidak
saja itu didalamnya juga termasuk tambahan penghasilan PNS, tunjangan
sertifikasi guru, dan termasuk gaji pegawai lainnya sebesar 2,5 persen,
rencana kenaikan gaji PNS enam persen.
Selain itu perkiraan gaji
calon pegawai negeri sipil (CPNS) kategori II sebanyak 700 orang dan
kategori I sebanyak 40 orang untuk kenaikan gaji 100 persen.
Belanja
langsung akan digunakan untuk membiayai 26 urusan wajib, delapan urusan
pilihan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor
13 Tahun 2006 dan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang pengelolaan
keuangan daerah.
Untuk menyiasati minimnya anggaran tersebut, maka
sejumlah anggaran akan dipangkas, terutama anggaran yang menampung
belanja aparatur seperti honorarium dan belanja perjalanan dinas.
"Sejumlah
honorarium dan belanja perjalanan dinas nantinya akan ditelusuri lebih
teliti, mana yang tidak efesien akan dipangkas termasuk belanja untuk
keperluan rental kendaraan yang dianggap juga kurang efektif, " ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar