Senin, 22 Oktober 2012

Konsumen PLN Keluhkan Tagihan Rekening

L-NEWS.., Sejumlah konsumen PT PLN mengeluhkan sering tak stabilnya nilai tagihan rekening listrik mereka tiap bulan. Kadang tagihan terlalu rendah, bulan berikutnya tagihan bisa mem bubung sampai 10 kali lipat. Masalah ini sering dilaporkan konsumen. Namun tak ada tindaklanjut oleh PT PLN. 

Tini (34), salah seorang konsumen PT PLN di Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto, Padang Pariaman kepada Singgalang kemarin mengungkapkan, naik turunnya nilai tagihan rekening listrik di rumahnya sudah beberapa kali terjadi selama setahun belakangan.
“Satahun ko ado babarapo kali tagihan rekening wak nilai rupiahnyo ndak masuak aka. Nilai tagihan indak sasuai jo prediksi rato-rato tagihan wak biaso e. Ado tagihan jumlah e randah bana. Adopulo nan jumlah tagihan tu tinggi bana. Apo pulo lah sabab e tu ah?” tanya Tini.
Maksudnya, dalam setahun terakhir, beberapa kali tagihan rekening dia, nilai rupiahnya tak masuk akal. Nilai tagihan itu tak sesuai predikdi rata-rata tagihan rekeniang dia biasanya. Ada nilainya rendah benar. Adapula nilai tagihan rekeningnya tinggi sekali. Apa penyebabnya dia sendiri tak tahu.
Misalnya, tagihan rekening listriknya bulan Agustus 2012 lalu hanya sebesar Rp23 ribu lebih. Meski rendah, jumlah tagihan itu membuatnya bingung. Sebab, jarang tagihan listriknya serendah itu. Rata-rata selama ini jumlah tagihan rekening listriknya tiap bulan antara Rp70 ribu hingga di atas Rp100 ribu.
Tini sendiri sudah memprediksi, jika jumlah tagihan rekening listrik jauh di bawah nilai tagihan rata-rata tiap bulan, biasanya Tini jauh hari telah bersiap-siap menyediakan uang lebih pembayar membengkaknya jumlah tagihan rekening bulan berikutnya.
“Wak tanyo-an ka petugas PLN nan mancatat meteran ka rumah wak, we e je ndak tahu apo penyabab naiak turun tagihan rekening listrik tu do. Nan jaleh, kalau lah randah tagihan rekening listrik, bulan bisuak e, wak siapkan je pitih banyak-banyak pambayia mambangkaknyo nilai tagihan tu,” ulasnya.
Disebutkan, kasus serupa sering dikeluhkan tetangganya. Bahkan, ada tetangga yang tak mau membayar tagihan rekening listrik yang menurut mereka jumlahnya terlalu tinggi. Dilaporkan kepada petugas di kantor PLN, yang salah itu kata petugas PLN pelanggan juga. ‘’Mengapa banyak memakai arus listrik,’’ sebutnya.
Kepala PT PLN Cabang Pariaman, Zamzami yang dikonfirmasi mengatakan, kasus naik turunnya atau tak stabilnya jumlah tagihan rekening listrik konsumen mungkin saja terjadi. Bagaimana pun pencatatan meteran di lapangan masih dilakukan dengan sistem manual oleh manusia. Disini pasti ada yang luput.
Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab naik turunnya nilai tagihan listrik konsumen. Antara lain, kalau tagihan rendah, bisa saja itu disebabkan karena ada petugas yang luput mencatat jumlah pemakaian arus listrik di meteran konsumen yang ber sangkutan bulan sebelumnya.
‘’Jika luput dari catatan ini, biasanya PLN menerapkan nilai tagihan rata-rata sesuai abodemen. Tapi, ketika bulan berikutnya dicatat lagi oleh petugas, jumlah pemakaian arus bisa jadi meningkat dua kali lipat. Dan tentunya berimplikasi pada naiknya jumah tagihan rekening listrik konsumen,’’ katanya.
Penyebab lain tagihan rekening listrik naik turun, bisa jadi itu disebabkan oleh kondisi meteran yang tak lagi standar atau rusak.
Disebutkan tak standar, karena banyak kasus meteran sengaja diutak-atik oleh konsumen dengan tujuan memanipulasi pemakaian arus. ‘’Ini banyak terjadi,’’ kata Zamzami.
Zamzami berharap, bagi konsumen yang merasa ada kejanggalan atau ketidak-wajaran pada jumlah dan nilai tagihan rekening listriknya, agar melaporkan kasus itu kepada PLN terdekat. Selanjutnya, pihak PLN akan melakukan pengecekan apa betul penyebabnya. (*Singgalang)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More