L-NEWS.., Sejumlah konsumen PT PLN mengeluhkan sering tak stabilnya nilai tagihan rekening listrik mereka
tiap bulan. Kadang tagihan terlalu rendah, bulan berikutnya tagihan bisa
mem bubung sampai 10 kali lipat. Masalah ini sering dilaporkan
konsumen. Namun tak ada tindaklanjut oleh PT PLN.
Tini (34), salah seorang konsumen PT PLN di Sungai Sariak, Kecamatan VII
Koto, Padang Pariaman kepada Singgalang kemarin mengungkapkan, naik
turunnya nilai tagihan rekening listrik di rumahnya sudah beberapa kali
terjadi selama setahun belakangan.
“Satahun ko ado babarapo kali tagihan rekening wak nilai rupiahnyo ndak
masuak aka. Nilai tagihan indak sasuai jo prediksi rato-rato tagihan wak
biaso e. Ado tagihan jumlah e randah bana. Adopulo nan jumlah tagihan
tu tinggi bana. Apo pulo lah sabab e tu ah?” tanya Tini.
Maksudnya, dalam setahun terakhir, beberapa kali tagihan rekening dia,
nilai rupiahnya tak masuk akal. Nilai tagihan itu tak sesuai predikdi
rata-rata tagihan rekeniang dia biasanya. Ada nilainya rendah benar.
Adapula nilai tagihan rekeningnya tinggi sekali. Apa penyebabnya dia
sendiri tak tahu.
Misalnya, tagihan rekening listriknya bulan Agustus 2012 lalu hanya
sebesar Rp23 ribu lebih. Meski rendah, jumlah tagihan itu membuatnya
bingung. Sebab, jarang tagihan listriknya serendah itu. Rata-rata selama
ini jumlah tagihan rekening listriknya tiap bulan antara Rp70 ribu
hingga di atas Rp100 ribu.
Tini sendiri sudah memprediksi, jika jumlah tagihan rekening listrik
jauh di bawah nilai tagihan rata-rata tiap bulan, biasanya Tini jauh
hari telah bersiap-siap menyediakan uang lebih pembayar membengkaknya
jumlah tagihan rekening bulan berikutnya.
“Wak tanyo-an ka petugas PLN nan mancatat meteran ka rumah wak, we e je
ndak tahu apo penyabab naiak turun tagihan rekening listrik tu do. Nan
jaleh, kalau lah randah tagihan rekening listrik, bulan bisuak e, wak
siapkan je pitih banyak-banyak pambayia mambangkaknyo nilai tagihan tu,”
ulasnya.
Disebutkan, kasus serupa sering dikeluhkan tetangganya. Bahkan, ada
tetangga yang tak mau membayar tagihan rekening listrik yang menurut
mereka jumlahnya terlalu tinggi. Dilaporkan kepada petugas di kantor
PLN, yang salah itu kata petugas PLN pelanggan juga. ‘’Mengapa banyak
memakai arus listrik,’’ sebutnya.
Kepala PT PLN Cabang Pariaman, Zamzami yang dikonfirmasi mengatakan,
kasus naik turunnya atau tak stabilnya jumlah tagihan rekening listrik
konsumen mungkin saja terjadi. Bagaimana pun pencatatan meteran di
lapangan masih dilakukan dengan sistem manual oleh manusia. Disini pasti
ada yang luput.
Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab naik turunnya nilai tagihan
listrik konsumen. Antara lain, kalau tagihan rendah, bisa saja itu
disebabkan karena ada petugas yang luput mencatat jumlah pemakaian arus
listrik di meteran konsumen yang ber sangkutan bulan sebelumnya.
‘’Jika luput dari catatan ini, biasanya PLN menerapkan nilai tagihan
rata-rata sesuai abodemen. Tapi, ketika bulan berikutnya dicatat lagi
oleh petugas, jumlah pemakaian arus bisa jadi meningkat dua kali lipat.
Dan tentunya berimplikasi pada naiknya jumah tagihan rekening listrik
konsumen,’’ katanya.
Penyebab lain tagihan rekening listrik naik turun, bisa jadi itu
disebabkan oleh kondisi meteran yang tak lagi standar atau rusak.
Disebutkan tak standar, karena banyak kasus meteran sengaja diutak-atik
oleh konsumen dengan tujuan memanipulasi pemakaian arus. ‘’Ini banyak
terjadi,’’ kata Zamzami.
Zamzami berharap, bagi konsumen yang merasa ada kejanggalan atau
ketidak-wajaran pada jumlah dan nilai tagihan rekening listriknya, agar
melaporkan kasus itu kepada PLN terdekat. Selanjutnya, pihak PLN akan
melakukan pengecekan apa betul penyebabnya. (*Singgalang)