L-NEWS,...........
Serangan malware alias program jahat bisa terjadi dari mana saja. Namun
untuk menghindarinya pun tak harus melakukan hal rumit, dimulai dari hal
sederhana juga bisa.
Keberadaan virus di komputer pastinya bisa
merugikan pengguna. Menurut Tony Seno Hartono, National Technology
Officer Microsoft Indonesia, malware adalah bisnis kriminal yang
betul-betul nyata.
Namun tak usah cemas, ada berbagai cara untuk
melindungi komputer dari serangan malware. Selain memakai sistem operasi
asli, Tony juga menyarankan agar konsumen membeli komputer dari
retailer resmi agar tidak berpotensi mendapatkan komputer yang
disuntikkan software abal-abal.
Ia juga menambahkan agar pengguna pandai memilih penawaran yang too good to be true, alias kalau penawarannya murah, hal itu malah pantas dicurigai.
Hasyim
Gautama selaku Kasubdit Tata Kelola Keamanan Informasi Direktorat
Jenderal Keamanan Informasi, Ditjen Aplikasi Informatika, Kementerian
Komunikasi dan Informasi mengakui jika di Indonesia banyak sekali
software bajakan yang digunakan.
Nah, software-software ilegal inilah yang juga kerap menimbulkan lubang alias bug yang memungkinkan untuk terjadinya aksi penyusupan malware.
Pun
demikian, aksi menangkal serbuan malware juga harus diikuti oleh sikap
pengguna itu sendiri. Dengan cara tetap meningkatkan kewaspadaan di
tempat-tempat 'terbuka'.
Hasyim mengimbau agar pengguna jangan
gemar mendownload yang aneh-aneh dan hati-hati jika memakai WiFi,
khususnya di tempat publik. "Jangan coba bertransaksi lewat internet di
tempat umum, apalagi jika tidak dienkripsi," tukasnya.
Mengenai
malware ini, Indonesia sendiri harus rela berada di bawah Filipina dan
Malaysia dalam hal tingkat infeksi program jahat di komputer.
Dari
studi forensik tahun lalu yang dilakukan Microsoft terhadap 282 DVD
berisi software palsu dan komputer yang diinstal software bajakan di
beberapa negara Asia, dilaporkan bahwa pihaknya menemukan tingkat
infeksi malware sebesar 100% dari sampel DVD bajakan di Indonesia,
sedang untuk sampel HDD (Hard Disk Drive) mencapai 59,09%.
0 komentar:
Posting Komentar