L-NEWS,............
Indonesia Premier League (IPL), kompetisi seribu problem. Fakta itu
seolah muncul, melihat rumitnya proses diputarnya IPL. Berbagai masalah
seolah terus bermunculan, walau IPL tinggal beberapa hari lagi
digelar.
Segudang persoalan terus menerpa kompetisi di bawah
operator PT Liga Indonesia Prima Sportindo (LPIS) tersebut. Dimana
masalah yang ada, sudah bisa terlihat dari beberapa kali LPIS
memundurkan jadwal kick off IPL. Terhitung sudah tiga kali LPIS
melakukan langkah tersebut, walau LPIS selalu mengkleim pihak klub lah
yang mengingikan hal tersebut.
Awalnya LPIS mematok tanggal 9
Februari sebagai awal digelarnya kompetisi yang musim lalu diikuti oleh
12 kontestan tersebut. Namun, di tanggal tersebut roda kompetisi IPL
tidak bisa dilaksanakan dan diundur menjadi 11 Februari. Tapi ketetapan
tersebut mundur menjadi 13 Februari. Dan lagi-lagi, rencana LPIS untuk
menggelar IPL pada tanggal 13 Februari batal. Kali ini, LPIS menetapkan
tanggal 16 Februari sebagai langkah awal dimulainya kompetisi di bawah
PSSI tersebut.
Tidak hanya soal penentuan jadwal saja yang
jadi problem terselenggarakannya kompetisi IPL. Bisa dibilang, sampai
saat ini masyarakat Indonesia belum mendapatkan kabar pasti soal
kelanjutan News Corp. Padahal sebelumnya, gembar-gembor soal kerja sama
LPIS dengan perusahaan media asal Amerika Serikat tersebut seperti
sudah mencapai titik sepakat.
LPIS dan PSSI dikabarkan akan
menjalin kesepakatan dengan News Corp selama 30 tahun kedepan dengan
dilakukannya proses evaluasi setiap empat tahun sekali. Dan jika kerja
sama tersebut bisa terlaksana dengan baik, klub-klub kontestan IPL pun
akan kebagian keuntungan dari kerja sama PSSI, LPIS, dan News Corp
setiap musimnya. Tapi apa? Sampai saat ini proses itu pun menjadi tidak
jelas.
Yang teranyar tentang problem yang dialami terkait
digulirkannya IPL, setelah adanya pernyataan dari CEO PT LPIS
Widjajanto, jika hanya delapan klub yang siap berkompetisi. Dimana
diantaranya Semen Padang (SP), Pro Duta Medan, Persiba Bantul, Persija
Jakarta versi IPL, PSIR Rembang, PSM Makassar, Persepar Palangkaraya,
dan Persebaya Surabaya.
Sementara delapan sisanya seperti Arema
Indonesia versi IPL, Perseman Manokwari, Persiraja Banda Aceh, PSLS
Lhokseumawe, Persibo Bojonegoro, PSMS Medan, Persijap Jepara, dan
Bontang FC. Kondisi ini tentu dirasa begitu miris. Bagaimana mungkin
kompetisi akan berjalan, jika baru delapan klub yang dinyatakan siap.
Padahal kompetisi sendiri tinggal hitungan hari.
"Laga perdana
akan dibuka antara Pro Duta (Medan) kontra Semen Padang. Dan untuk laga
kedua, mungkin kami harus menundanya dulu antara Arema Indonesia
kontra Persiba (Bantul). Laga kedua memang terpaksa ditunda, karena
proses klub tersebut belum tentu beres minggu ini. Tapi yang jelas,
untuk laga perdana sudah pasti kick off 16 Februari," ungkap Widja,
sapaan akrab Widjajanto.
0 komentar:
Posting Komentar