Selasa, 18 September 2012

Polri: 14 Perwira Tinggi Polri tak Lulus di KPK







Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ribut soal penarikan 20 penyidik Polri yang sudah habis masa tugasnya di lembaga tersebut. Padahal, ada posisi lain yang juga kosong sejak Maret 2012 tapi tidak diributkan. Bahkan, sepuluh perwira tinggi Polri yang ditawarkan ke KPK juga tidak digubris.

Hal itu dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/9). Posisi yang kosong yang dimaksud Boy adalah Direktur Penyidikan KPK. Posisi ini kosong sejak ditinggalkan Brigadir Jenderal Polisi Yurod Saleh, Maret 2012.

Polri kemudian mencarikan pengganti dengan mengajukan empat nama perwira tinggi. Namun, hingga saat ini, tidak satu pun dinyatakan lulus. "Untuk Direktur Penyidikan setingkat Brigjen, sudah ada empat nama kombes yang dikirim Maret. Juga belum ada yang dinyatakan lulus. Jadi, dari Maret belum ada kabar sampai sekarang," kata Boy.

Selain itu, kata Boy, KPK juga meminta untuk posisi Deputi Penyidikan. Polri menyiapkan anggotanya, namun tak juga ada jawaban. Boy tidak mengerti mengapa 14 perwira tinggi Polri tersebut tidak direspon KPK.

Kini Polri akan menarik 20 penyidik yang habis masa tugas di KPK. Mereka akan kembali bertugas di Korps Seragam Cokelat untuk pembinaan karir. Namun, KPK mengeluhkan hal itu karena mengganggu kerja mereka. Padahal, ke-20 penyidik masih berkantor di KPK sampai datang penggantinya.

"Sudah berjalan sekitar 10 hari untuk perekrutan nama-nama. Nanti akan disampaikan, silakan dilakukan mungkin ada seleksi dan sebagainya," kata Boy.

Penarikan 20 penyidik menjadi sorotan karena kebetulan salah satunya adalah penyidik kasus simulator SIM. Sejumlah pihak menilai ini sebagai langkah menjegal atau balas dendam ke KPK, karena seorang jenderal ditetapkan tersangka kasus tersebut. Namun, hal ini berkali-kali dibantah. Kubu Polri menyatakan tidak ada hubungan kasus dengan habisnya masa tugas yang sudah disepakati sejak awal.(IKA) 

metro tv

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More