Rabu, 19 September 2012

Presiden Sudan tegaskan militer Amerika Serikat tidak boleh masuk

Presiden Sudan, Omar al-Bashir, memastikan tidak akan mengizinkan pasukan Amerika Serikat masuk. Juga menegaskan Sudan mampu memberikan keamanan kepada misi diplomatik Amerika dan yang lain.

Pada Jumat lalu, sekitar 5.000 perusuh menyerang Kedutaan Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris di Khartoum.
Serangan terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat digagalkan oleh polisi setempat, yang menembakkan tembakan-tembakan peringatan dan gas air mata pada demonstran.

"Kami mampu dan berjanji memberikan keamanan warga negara asing dan kedutaan besar mereka, serta tidak akan menerima pasukan asing," kata al-Bashir setelah pertemuan dengan timpalannya Presiden Mesir, Mohamed Moursi.

Setelah serangan pada Jumat, Amerika Serikat meminta izin mengirim sekelompok 50 marinir ke Sudan, tetapi Kementerian Luar Negeri Sudan segera menolak tawaran itu.

Pekan lalu penyiaran film pendek buatan AS berjudul Innocence of Muslims pada video-sharing layanan populer youtube memicu protes anti-Amerika di kalangan masyarakat muslim di seluruh dunia, yang pada Minggu menyebar ke sekitar 20 negara.

Bentrokan paling sengit antara pengunjuk rasa dan polisi terjadi di sekitar misi diplomatik AS, sejauh ini telah terjadi di Libya, di mana Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya, Chris Stevens, dan tiga diplomat Amerika lain tewas. Demonstrasi sengit juga terjadi di Yaman, Mesir, Sudan dan Tunisia.

Aksi unjuk rasa diwarnai kekerasan dan penembakan bom gas air mata di depan Kedubes AS berkaitan film menghujat Islam dan Nabi Muhammad SAW itu juga terjadi di Jakarta dan Kuala Lumpur.

Washington telah dilaporkan mengirimkan detasemen Marinir tambahan ke Libya dan Yaman untuk menjamin perlindungan misi diplomatik AS di sana.  


Antaracom sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More