Yang jelas, akibat banjir tersebut membuat tiga piring sawah, 20 meter ladang jagung, dan 3 batang pohon kelapa serta 4 pohon kedondong, milik warga di RT tersebut, telah hanyut.
Menurut salah seorang warga setempat, Dodi Haswandi, kepada Singgalang, Kamis (13/9), banjir bandang yang menerjang cukup parah untuk kedua kalinya itu, sungguh menakutkan.
“Banjir kali ini sudah mengikis tebing sepanjang lebih kurang 25 meter dari pinggir sungai, di atasnya berdiri rumah penduduk,” ujarnya.
Pengikisan tebing yang tingginya sekitar 20 meter itu, disebabkan arus Batang Kuranji yang berbelok, lalu menghantam tebing.
Saat ini hanya tinggal 5 meter lagi jaraknya dari rumah penduduk yang terdekat, dihitung mulai dari bibir tebing yang curam setelah dikikis oleh air bah dimaksud.
Zuraida, salah seorang pemilik ladang jagung yang hanyut itu, pun menceritakan betapa ganasnya Banjir di Rabu sore tersebut.
“Bergemuruh hebat. Lalu ada dentuman benda jatuh. Setelah kami lihat ternyata tiga pohon kelapa tumbang. Melihat kondisi demikian, kami sontak panik lari ke luar rumah menjauhi tebing di tengah hujan deras,” jelasnya kepada Singgalang, kemarin.
Setelah hujan agak reda, sekitar pukul 22.00 WIB dengan dibantu oleh masyarakat serta pemuda, mereka mengeluarkan isi rumah yang penting-penting saja dan mengungsi ke rumah tetangga terdekat.
Mohon diperhatikan
Sementara itu, Syofyan, salah seorang tokoh masyarakat Koto, berharap kepada Pemko Padang agar bisa memberikan solusi terhadap kondisi warganya yang saat ini dirundung kecemasan.
“Apalagi, saat ini kondisi cuaca masih mendung serta memperlihatkan tanda-tanda akan kembali turunnya hujan lebat,” ujarnya, kemarin.
Dikatakannya, mumpung masih berlanjutnya proyek pengerjaan jembantan baru Kuranji yang tidak jauh dari lokasi rumah warga yang terancam ini, alangkah baiknya Pemko juga memikirkan pelurusan kembali arus sungai Batang Kuranji yang saat ini berbelok menuju tebing itu.
sumber : singgalangcom
0 komentar:
Posting Komentar